Rabu, 26 September 2018

Deskripsi Tugas Kelompok Pembuatan Usaha " Pesona Indonesia Boutique"


Mata Kuliah : Keterampilan Manajemen
Dosen            : Willy Adam, ST., MM.


Kelompok 1
NO
NAMA
Jabatan
1
Ilham Maulana
Ketua
2
Reza Harian S
Keuangan
3
Aldy Andrean Taqwa
Marketing 1
4
Hidayatul Ma'fuz
Marketing 2
5
Abde Nego
QC 1
6
Nanda
QC 2


·         Judul
“ Pesona Indonesia Boutique “

·         Visi
Menjadi butik yang memiliki kualitas standar produk di tingkat nasional dengan mengangkat budaya tradisional dan mampu menjadi trendsetter untuk kearifan lokal daerah-daerah di Indonesia

·         Deskripsi
     Bermula dari keinginan melestarikan budaya daerah masing masing owner, Pesona Batik Indonesia lahir dari tangan-tangan kreatif anak bangsa yang ingin mengangkat budaya tradisional. Tahun 2018, Pesona Batik Indonesia mulai berdiri dengan kemantapan ingin menjadi trendsetter untuk melestarikan kearifan lokal daerah-daerah di Indonesia. Terdiri dari 6 orang anak muda yang kreatif, Pesona Batik Indonesia memulai bisnis dengan mendirikan butiknya di daerah Tebet, Jakarta Selatan.
     
     Di awal berdirinya, Butik ini menciptakan baju batik yang bisa dipakai untuk semua kalangan, baik itu anak-anak, remaja dan dewasa. Baju batik ini sendiri disediakan dengan berbagai macam model dari masing-masing daerah para ownernya. Pesona Indonesia Boutique juga menyediakan satu set pakaian batik yang bisa dipakai oleh keluarga sehingga keluarga bisa dengan mudah jika ingin mencari pakaian seragam dengan motif kearifan lokal daerah-daerah di Indonesia.
     
     Tahun 2020, Pesona Indonesia Boutique mendapatkan profit yang besar dari penjualan batiknya. Hal ini berdampak dari penjualan yang selalu meningkat setiap bulannnya dan Pesona Indonesia Boutique berhasil mendapatkan hati para konsumennya dengan selalu meluncurkan produk produk batik yang unik dan memiliki kualitas yang sangat bagus. Pada perkembangannya, butik ini memberikan peluang kepada semua kalangan untuk menikmati produknya. Yang biasanya butik hanya dinikmati kalangan menengah ke atas, kini butik ini membuka cabang baru di kalangan masyarakat menengah ke bawah dengan harga yang bisa dijangkau masyarakat milenial.
     
     Tahun 2021, Presiden Indonesia memberikan apresiasi kepada Pesona Indonesia Boutique karena telah berhasil menjadi trendsetter pakaian tradisional Indonesia di semua kalangan masyarakat baik itu maysarakat menengah kebawah dan menengah ke atas. Sebagai imbalannya Presiden memberikan tiket pesawat untuk keliling Indonesia kepada para owner untuk mempelajarinya design pakaian tradisional dari semua daerah yang ada di Indonesia.
     
     Tahun 2022, Pesona Indonesia Boutique melebarkan sayapnya dengan membuka beberapa cabang di kota kota besar di Pulau Jawa. Seperti Bandung, Yogyakarta, Semarang dan Surabaya. Profitnya pun semakin membuat para investor ingin memberikan modal bagi Pesona Indonesia Boutique untuk membuat Boutique ini menjadi Boutique pertama yang mempunyai cabang di setiap ibukota di Indonesia.
     
      Tahun 2024, Pesona Boutique Indonesia menggelar fashion show untuk pertama kalinya di daerah Jakarta dan tak tanggung tanggung para designer dari mancanegara turut hadir dalam acara ini dan memberikan apresiasi yang sangat meriah untuk acara tersebut.
     
     Tahun 2025, akhirnya Pesona Boutique Indonesia berhasil mendirikan cabang di setiap ibukota di Indonesia. Mimpi para owner pun terwujud yaitu menjadi butik yang memiliki kualitas standar produk di tingkat nasional dengan mengangkat budaya tradisional dan mampu menjadi trendsetter untuk kearifan lokal daerah-daerah di Indonesia.
     
     Tahun 2028, Pesona Boutique Indonesia menjadi satu satunya butik yang berhasil go Internasional dengan mendirikan Butik di luar Negara Indonesia yaitu di Negara Singapura dan Malaysia dengan meluncurkan produk produk pakaian terbaiknya dan berhasil melestarikan budaya tradisional Indonesia untuk masyarakat Indonesia sendiri dan mengenalkan keindahan budaya Indonesia kepada mancanegara.
Share:

Senin, 24 September 2018

Overview Oracle

Mata Kuliah : Aplikasi Basis Data
Dosen            : M. Dedi Suryadi, S.Kom, M.Kom

1. Oracle 
  • Merupakan nama produk software database server yang dipoduksi oleh perusahaan software Oracle Corporation
  • Oracle Corporation sudah mengeluarkan beberapa versi dari Oracle Database, mulai dari oracle 6.0, 8i, 9i, 10g, 11g, 12c.
  • Oracle 10g Express Edition merupakan versi freeware atau pengguna individual yang ingin mempelajari Oracle tanpa harus mengeluarkan biaya besar atau membajak software tersebut
  • Oracle 10g Express Edition mempunyai keterbatasan daya tampung pada reportnya tapi penggunaannya sama dengan versi yang berlisensi

2. Perbedaan software yang berlisensi dengan yang tidak berlisensi
  • Untuk software yang berlisensi, memiliki support sehingga ketika terjadi kerusakan, user bisa melakukan complain kepada pihak pemilik software 
  • Untuk software yang tidak berlisensi, tidak memiliki support sehingga ketika terjadi kerusakan, user hanya bisa mencari solusi sendiri atau bertanya pada forum diskusi
3.  Kelebihan Oracle
  • Client/Server environtment
  • Ukuran Database yang besar dan pengaturan space
  • Multiuser
  • Connectibility
  • High Transaction Processing Performance
  • Availibility
  • Portabilitas
  • Manajemen keamanan yang sangat baik
4.  Oracle Network Architecture

  • DBLINK : object untuk menghubungkan dua database server
  • TNSNAMES : file configurasi, yang bisa ditambahkan dan di edit (di sisi client)
  • LISTENER : file configurasi yang berfungsi menjadi pendengar (di sisi server)
  • Default db oracle port 1521, pada bagian TNSNAMES
  • Pada LISTENER host dan port harus sama dengan TNSNAMES untuk configurasinya
 5. Oracle Multi Session

  • Multi Session adalah session yang disediakan untuk setiap user
 6. Konsep Hirarki Data dan Hirarki Oracle
  • Hirarki Data : Bit > Byte > Field > Record > Table > Database
  • Hirarki Oracle : Object > Schema > Tablespace > Database
7. Perbedaan Database Oracle dengan Database lain
  • Databasenya terdapat dalam satu server minimal satu (instan), bisa lebih banyak tapi akan berdampak pada kinerjanya yang tidak maksimal
  • Untuk akses ke database diberikan perintah grant
  • Database nya cukup satu dan schemanya yang banyak
  • Setiap schema punya object sendiri sendiri



8. Tablespace, Schema, Table dan Data File


Share:

Jumat, 21 September 2018

Strategi Pemilihan Sistem ERP

Mata Kuliah : Sistem Terintegrasi (Week 2)
Dosen            : Rudi Budi Agung, S.Si., MMSI

 1. Strategi Pemilihan Sistem ERP
  • Identifikasi dan perumusan masalah
  • Mengumpulkan semua informasi yang berhubungan dengan masalah
  • Mendefinisikan alternatif solusi
  • Evaluasi dan perbandingan alternatif
  • Memilih salah satu solusi
  • Implementasi solusi yang telah di pilih
  • Mengevaluasi solusi
2.  Faktor Lain yang Mempengaruhi Pemilihan Sistem ERP
  • Kesiapan Implementor (ada pihak ke tiga sebagai partner)
  • Memperhitungkan kompleksitas software
  • Mempertimbangkan usulan-usulan dari departemen lain secara hati-hati
3.  Aspek Evaluasi Pemilihan ERP
  • Functional Fit (kesesuaian fungsi)
  • Flexibility : Kustomisasi, Upgrade Flexibel, Internasionaliasi, Kemudahan Penggunaan, Arsitektur, Skalabilitas, Keamanan, Antarmuka, Kebebasan terhadap sistem operasi, database independen, bahasa pemrograman
  • Dukungan Support : infrastruktur, pelatihan, dokumentasi
  • Kontinuitas
  • Partisipasi dan Ukuran Komunitas
  • Kematangan (umur sistem/software)
 4. Metode Pengembangan Sistem ERP


5. Langkah-langkah Implementasi ERP
  • Membangun struktur organisasi tim proyek
  • Siklus hidup pengembangan sistem (SDLC)

  •    Metode Implementasi di sisi konsultan (metode waterfall)

 " Life is choice,With great choice come great investment, consequence, risk and result "
Share:

Pengenalan Perancangan Basis Data

Mata Kuliah : Perancangan Basis Data
Dosen            : Riyan Apriyanto, S.Kom., M.Kom.

1. Basis Data
   
    Istilah data bermakna untuk mengetahui fakta-fakta yang dapat direkam dan disimpan pada media komputer. Definisi ini kini berkembang untuk mencerminkan realitas baru. Basis data sekarang digunakan untuk menyimpan objek seperti dokumen, foto, suara, dan video, sebagai tambahan dari data teks dan data numerik. Untuk mencerminkan realitas, kita menggunakan definisi yang diperluas berikut: Data terdiri dari fakta-fakta, hasil-hasil pengujian, grafik, gambar, dan video yang mempunyai arti dalam lingkungan pengguna (Hoffer,2002,p4). 

   Kita telah mendefinisikan basis data sebagai kumpulan data yang terorganisasi dan saling berhubungan. Terorganisasi maksudnya adalah data yang terstruktur sehingga mudah disimpan, dimanipulasi, dan diambil kembali oleh pengguna.. Saling berhubungan maksudnya adalah data menggambarkan suatu domain yang menjadi perhatian sekelompok pengguna dan pengguna-pengguna dapat menggunakan data untuk menjawab pertanyaan yang menjadi perhatian dari domain tersebut (Hoffer,2002,p5).

2. Data dan Informasi

    Menurut Turban, Aronson, and Liang (2005) data dan informasi didefinisikan sebagai berikut:
  • Data, merupakan sesuatu yang menyangkut barang, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang telah tercatat, diklasifikasikan, dan disimpan namun belum memiliki makna. Data dapat berupa nilai numerik, alphanumerik, gambar, dan suara. 
  • Informasi, adalah data yang telah dikelola dalam bentuk tertentu untuk memberikan makna atau arti bagi penerimanya.
3. Siklus Informasi
  • Data dan informasi akan saling berkesinambungan sehingga membentuk suatu siklus yang disebut information cycle (siklus informasi).
  • Data ditangkap oleh indera kemudian menjadi inputan dalam sebuah model untuk diubah menjadi informasi bagi penerimanya yang nantinya akan membantu pengambilan keputusan dan menjadi sebuah hasil tindakan.
 


4. Pentingnya Data dan Informasi
  • Data dan informasi sebagai sebuah aset penting perusahaan/organisasi.
  • Informasi yang benar dapat menjadikan suatu perusahaan/organisasi memperoleh margin untuk melakukan aksi.
  • Data dan informasi sebagai salah satu parameter kemajuan perusahaan/organisasi (maturity level). 
 5. Sistem Basis Data dan Sistem File
    
      Pada sebuah institusi, data merupakan salah satu hal yang sangat penting. Setiap bagian/divisi dari institusi memiliki data sendiri-sendiri. Tapi setiap bagian pun membutuhkan sebagian data dari bagian yang lain. Hal ini yang biasa dikenal sebagai “shared data”. Setiap divisi memiliki aplikasi sendiri-sendiri dalam melakukan manipulasi dan pengambilan data tersebut. Setiap aplikasi memiliki file-file dalam sistem operasi yang digunakan untuk menyimpan data-data. Seiring dengan berkembangnya institusi, bertambahnya bagian/divisi, bertambah pula data dan aplikasi yang digunakan. Bertambahnya aplikasi, bertambah pula file-file yang dibuat.

      Gaya sistem pemrosesan-file tersebut menyebabkan setiap data disimpan dalam bentuk record dalam berbagai macam file, dan diperlukan aplikasi yang berbeda dalam melakukan pengambilan record dari, dan penambahan record ke dalam file. Hal ini berlaku pada masa sebelum adanya Sistem Basis Data (DBMS).

Menyimpan data dalam bentuk file yang berbeda-beda, memiliki kekurangan-kekurangan:
  • Data redundancy dan inconsistency.
          Dikarenakan programer yang berbeda membuat file dan aplikasi masing-masing, menyebabkan beragam format dan aplikasi yang dibuat. Bahkan, aplikasi pun dibuat menggunakan bahasa pemrograman yang berbeda-beda. Lebih jauh lagi, data atau informasi yang sama bisa terdapat dalam beberapa file yang berbeda. Ini yang disebut dengan redundancy. Redundancy data ini lama kelamaan akan menyebabkan inconsystency dari data.
  • Kesulitan dalam pengaksesan data.
          Dikarenakan setiap aplikasi memiliki file tersendiri untuk penyimpanan dan pengambilan data, maka jika suatu bagian dari institusi membutuhkan data dari bagian lain, akan menemui kesulitan. Hal ini dikarenakan aplikasi yang dimiliki bagian tersebut, tidak dapat membaca file yang terdapat di bagian lain.
  • Isolasi data. 
          Dikarenakan data tersebar dalam berbagai macam file, dan file tersebut dalam beragam format, pembuatan aplikasi baru akan terasa sulit ketika harus membaca format dari masing-masing file tersebut.
  •  Masalah integritas.
           Data yang disimpan harus memenuhi hal yang dinamakan dengan consistency constraint. Jika sebuah constraint berubah, maka seluruh aplikasi yang digunakan harus mengakomodasinya. Masalah akan muncul, jika constraint melibatkan beberapa data dari file yang berbeda-beda.
  • Masalah keamanan.
          Tidak semua pengguna dari basis data dapat mengakses semua data. Hal ini akan sulit dilakukan jika menggunakan gaya penyimpanan data dalam file.

6. Beda File Tradisional dengan File Database


 7. Definisi Basis Data dan Sistem Basis Data (DBMS)

     Basis data adalah penyimpanan kumpulan informasi secara sistematik dalam sebuah komputer sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat Lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil query basis data disebut Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System, DBMS). DBMS memiliki karakteristik sebagai berikut:
• Software program
• Supplements operating sistem
• Manages data
• Queries data and generates reports
• Data security

     Sedangkan sistem adalah sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses pekerjaan. Sehingga bisa dikatakan bahwa sistem basis data adalah sistem yang terdiri atas kumpulan file-file yang saling berhubungan dan dikelola oleh program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai dan atau program lain yang memiliki otoritas untuk mengakses dan memanipulasi data tersebut. 

Kelebihan pemakaian DBMS adalah:
• Data berdiri sendiri (Data Independence)
• Pengaksesan data efisien (Efficient data access)
• Integritas data dan keamanan terjamin (Data integrity and security)
• Administrasi data (Data administration)
• Dapat diakses bersamaan (Concurrent access )
• Recovery saat terjadi kegagalan (Crash recovery)
• Mengurangi waktu pembangunan aplikasi (Reduced application development time)

8. Komponen Sistem Basis Data

Komponen-komponen pada sebuah sistem basis data antara lain:
  • Perangkat Keras
  • Sistem Operasi
  • Basis Data
  • DBMS (Database Management System)
  • Pemakai
  • Aplikasi Lain



9. Abstraksi Data

    Tujuan utama dari sistem basis data adalah untuk menyediakan fasilitas untuk view data secara abstrak bagi penggunanya. Namun bagaimana sistem menyimpan dan mengelola data tersebut, hanya diketahui oleh sistem itu sendiri. Abstraksi data merupakan level dalam bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data. Berikut ini tiga level abstraksi data: 
  •  Level fisik
         Merupakan level terendah pada abstraksi data yang menunjukkan bagaimana sesungguhnya data disimpan. Pada level ini pemakai melihat data sebagai gabungan dari struktur dan datanya sendiri.
  • Level lojik
          Merupakan level berikutnya pada abstraksi data, menggambarkan data apa yang disimpan pada basis data dan hubungan apa saja yang ada di antara data tersebut.
  • Level view
         Merupakan level tertinggi dari abstraksi data yang hanya menunjukkan sebagian dari basis data. Banyak user dalam sistem basis data tidak akan terlibat dengan semua data atau informasi yang ada atau yang disimpan. Para user umumnya hanya membutuhkan sebagian data atau informasi dalam basis data yang kemunculannya di mata user diatur oleh aplikasi end user.





 10. Model Basis Data


  • Hierarchical
          Memiliki struktur pohon dimana field hanya memiliki satu buah induk (parent), masing-masing parent memiliki banyak child (anak). Model ini memiliki kecepatan yang baik.

  • Network
          Relationship dibuat menggunakan linked list (pointer). Berbeda dengan model hierarchical satu anak dapat memiliki beberapa induk. Model ini memiliki fleksibilitas yang tinggi.

  • Relational
          Model ini direpresentasikan dalam tabel dua dimensi, tabel-tabel tersebut memiliki hubungan yang disebut dengan relasi. Model ini memiliki fleksibilitas dan kecepatan yang tinggi.

  • Object oriented
          Object Oriented Database adalah sebuah sistem database yang menggabungkan semua konsep object oriented seperti pewarisan, abstraksi, enkapsulasi, dll. Model ini dapat berinteraksi dengan baik dengan bahasa pemrograman berorientasi objek seperti java dan C++.


"The Important Thing Is Not To Stop Questioning " by Albert Einstein
Share:

Kamis, 20 September 2018

Sistem Terintegrasi

Mata Kuliah : Sistem Terintegrasi (Week 1)
Dosen            : Rudi Budi Agung, S.Si., MMSI

Tujuan Perkuliahan :

1. Menjadi expert user system berbasis ERP-SAP
2. Membuat sistem ERP dengan bisnis proses yang menyerupai SAP


    Arti ERP - Sistem Terintegrasi : 

    Suatu Aplikasi terintegrasi yang menjadi kerangka untuk mengubah dan membantu proses pembangunan fondasi sistem informasi didalam suatu organisasi baik terimplemantasi dalam skala besar (Big Bang) maupun bertahap (Phased). (Widjaya, 2012)

    Alasan Penggunaan ERP Bagi Perusahaan :

    •Kebutuhan perubahan teknologi
    •Operasional perusahaan yang semakin kompleks
    •Kemampuan sistem yang ada tidak mampu mendukung pertumbuhan bisnis
    •Kebutuhan keakuratan data, kecepatan dan efektifitas
    •Efisiensi dari setiap Proses
    •Kebutuhan sistem yang online & Realtime
    •Adanya sistem yang masih terpisah-pisah
    •Kualitas Informasi atau data yang dibutuhkan perusahaan tidak standar
    •Sulitnya melakukan fungsi kontrol

    Persiapan ERP :

    •Cost-Biaya yang akan dikeluarkan
    •People-Kesiapan tim IT, Manajemen Puncak, User/pemakai.
    •Benchmarking-Evaluasi perbandingan atas Proses bisnis dan pemetaan sistem yang akan dilakukan perubahan. Seperti: Proses kerja, dokumen pendukung, sistem informasi dan Proses implementasi yang digunakan.
    •Time-Pemilihan waktu implementasi

    Tahapan dari Proses Implementasi ERP :

    •Keputusan untuk memakai ERP
    •Memilih ERP yang tepat
    •Merancang kebutuhan bisnis dengan fasilitas ERP yang dipilih
    •Melihat & Mengevaluasi setiap Proses bisnis dan perubahan apa yang perlu dilakukan didalam modul ERP
    •Menyusun Arsitektur dan cetak biru
    •Menentukan implementasi yang akan dilakukan “Big Bang” atau “Phased”
    •Pelatihan dan pengetesan ERP sebelum Proses go live
    •Evaluasi ERP setelah Go live
    •Continuous Improvement

    Kerangka Kriteria Pemilihan ERP Bagi Industri :











    5 Faktor Dampak Penerapan ERP :

    •Reducing waste-Mengurangi Sampah
    •Continuous Improvement-Perbaikan secara terus menerus
    •Sales and Customer service opportunities-Peluang untuk peningkatan penjualan dan pelayanan ke pelanggan
    •Orderless Manufacturing-Sistem Pabrikasi yang terotomatisasi
    •Collaboration-Kerjasama

    Sistem Informasi Dalam Korporasi :

    1.Sistem Penjualan online
    2.Sistem inventory / gudang
    3.Sistem produksi berbasis SCM (supply chain management)
    4.Sistem akuntansi& Keuangan
    5.Sistem HR
    6.Sistem CRM (customer relationship management)
    7.Sistem Call Center / Helpdesk
    8.Sistem Business Intelligent (BI)

    Konsep Dasar ERP :











    Konsep Supply Chain Management :











    Contoh Modul ERP SAP :













    "Jaga KEPERCAYAAN, karena butuh waktu bertahun-tahun untuk membangunnya, Jika GAGAL satu detik saja akan hancur”…..(RBA/2017)
    Share: